SEATIZEN.id – Francesco Bagnaia menghadapi tantangan besar menjelang balapan pamungkas di Sirkuit Catalunya, terutama karena cuaca dingin yang diprediksi akan menjadi faktor penentu.
Sebagai pebalap Ducati Lenovo yang masih tertinggal 24 poin dari Jorge Martin dalam perebutan gelar juara dunia, Francesco Bagnaia harus tampil sempurna dan menjaga konsistensi sepanjang akhir pekan agar peluangnya tetap terbuka.
Dalam balapan sebelumnya di Catalunya pada Juni lalu, Francesco Bagnaia tampil dominan dan berhasil meraih kemenangan.
Namun, suhu rendah yang akan dihadapi kali ini bisa mengubah segalanya. Cuaca dingin bukan hanya mempengaruhi performa mesin, tetapi juga membutuhkan strategi yang matang dalam pemilihan ban.
Bagnaia harus cermat mengatur komposisi ban untuk menjaga stabilitas dan daya cengkeram agar tetap kompetitif melawan Martin.
BACA JUGA: Marc Marquez Unggulkan Jorge Martin sebagai Juara MotoGP 2024
Bagnaia pun mengakui bahwa suhu dingin membuat situasi balapan rentan kesalahan. Oleh karena itu, ketenangan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan menjadi kunci.
“Saya akan berusaha untuk tetap fokus dan menghindari kesalahan,” ujar Bagnaia kepada media setempat.
“Hanya dengan cara ini saya bisa bertarung untuk menang di kedua balapan yang tersisa.”
Musim depan, Bagnaia akan mendapat tandem baru, yaitu Marc Marquez. Tentu kehadiran Marquez akan memberi warna baru pada tim Ducati dan menambah motivasi bagi Bagnaia untuk tampil lebih kuat.
Namun, untuk saat ini, fokus utamanya adalah menutup musim 2024 dengan kemenangan di Catalunya dan mengamankan gelar juara dunia.
Bagnaia menyadari bahwa cuaca dingin di Catalunya bisa mempengaruhi seluruh strategi balapannya, terutama dalam hal pengaturan ban dan adaptasi dengan suhu trek.
Hal ini membuatnya harus lebih cermat dalam memilih strategi dan menghindari kesalahan kecil yang bisa berakibat fatal.
Meskipun tekanan besar untuk mengejar ketertinggalan poin, Bagnaia tetap fokus pada kemampuannya di trek.
Sebagai juara dunia MotoGP 2022, pengalaman Bagnaia di Sirkuit Catalunya tentu menjadi modal penting, namun tantangan cuaca dan persaingan ketat dengan Martin membuatnya harus lebih bijak dalam menghadapi setiap kondisi yang ada.
(Mars)