Rapuhnya El Real: Ancelotti Hadapi Tantangan Berat Musim Ini

Carlo Ancelotti

Kenangan indah masih teringat saat Ancelotti membawa Madrid menjuarai Liga Champions ke-10 pada 2014, setelah penantian panjang 12 tahun. Tapi, keberhasilan itu tidak membuat manajemen Madrid memberikan ruang lebih bagi Ancelotti. Pada Mei 2015, ia dipecat setelah musim tanpa gelar meski masih punya bintang-bintang seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Sergio Ramos.

Setelah beberapa waktu, Ancelotti dan Madrid rujuk kembali pada 2021, dan sejak saat itu, ia mengantar Madrid meraih lebih banyak trofi, termasuk dua Liga Champions lagi. Dengan dua gelar La Liga, Copa del Rey, dan beberapa piala lainnya, Ancelotti tak bisa dianggap remeh.

Namun, musim ini berbeda. Meskipun kedatangan Kylian Mbappé diharapkan bisa membawa Madrid kembali ke puncak Eropa, kenyataannya tim ini tampil kurang memuaskan. Kekalahan memalukan melawan Barcelona 4-0 dan AC Milan 3-1 di kandang, menunjukkan adanya masalah besar di tubuh Madrid.

Pekerjaan Rumah Ancelotti

Masalah terbesar Ancelotti di musim ini adalah belum menemukan pengganti Toni Kroos, yang pensiun pada akhir musim lalu. Kroos selama satu dekade menjadi pengatur permainan utama Madrid, dan sejak ia pergi, Madrid kesulitan mencari sosok yang bisa menggantikannya. Ancelotti sering kali memaksakan Luka Modric yang sudah memasuki usia senja, meskipun jelas bahwa dia tidak lagi berada di puncak performa.

Selain itu, Ancelotti jarang merotasi pemain meskipun Madrid tampil stagnan di banyak pertandingan. Walaupun di awal musim tim terlihat kesulitan menyerang, ia masih enggan melakukan perubahan, misalnya dengan menurunkan Arda Güler sejak menit pertama atau mencoba Jude Bellingham di posisi yang lebih cocok. Bellingham, yang musim lalu luar biasa dengan 23 gol, kini belum mencetak gol di 12 pertandingan pertama musim ini.

Kehadiran Kylian Mbappé juga belum memberikan dampak besar. Meski merupakan pemain kelas dunia, Mbappé kesulitan beradaptasi dengan taktik yang diterapkan Ancelotti. Madrid kesulitan mencetak gol, dan kehadiran Mbappé seolah tidak cukup untuk mengatasi masalah tersebut.

Di lini belakang, masalah serupa juga muncul. Real Madrid kebobolan cukup banyak, baik di Liga Champions maupun La Liga. Courtois dan Lunin harus menghadapi banyak tembakan, dan meskipun mereka tampil bagus, lini pertahanan Madrid tetap rapuh.

Pintu Keluar Ancelotti?

Dengan performa yang kurang meyakinkan ini, masa depan Carlo Ancelotti di Real Madrid semakin dipertanyakan. Meskipun Madrid saat ini berada di posisi kedua La Liga, perbedaan poin dengan Barcelona semakin lebar. Di Liga Champions, Madrid terancam kesulitan lolos ke babak 16 besar, dengan hanya meraih enam poin dari empat laga.

Carlo Ancelotti menyadari masalah yang ada, seperti yang ia katakan setelah kekalahan dari Milan, “Kami harus memperbaikinya. Kami semua harus berpikir tentang bagaimana kami bisa lebih solid lagi, seperti yang kami lakukan sebelumnya.” Tapi, apakah itu cukup untuk mengembalikan Madrid ke jalur kemenangan? Atau akankah Ancelotti mengulang kejadian 2015, saat ia dipecat karena kegagalan di musim tanpa gelar?

Dengan bursa transfer Januari yang semakin dekat, Ancelotti punya kesempatan untuk memperbaiki tim. Namun, jika masalah terus berlanjut, manajemen Madrid mungkin tidak akan ragu untuk mengambil keputusan besar dan mencari pelatih baru sebelum musim berakhir.’

(Syaldam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *