PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Peringati Setahun Konflik

PBB

organisasi kemanusiaan internasional menyerukan Agar Menghentikan Genjatan Senjata

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyoroti dampak buruk yang ditimbulkan akibat konflik, dengan Penjabat Koordinator Bantuan Darurat PBB, Joyce Msuya, menyebut krisis kemanusiaan di Gaza sebagai “tidak terbayangkan.”

Dalam pernyataan resmi OCHA, disebutkan bahwa operasi militer Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 41.600 warga Palestina kehilangan nyawa dan hampir seluruh penduduk harus mengungsi. Msuya mendesak komunitas internasional untuk menekan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik agar mematuhi hukum humaniter internasional, memastikan pembebasan sandera, melindungi warga sipil, serta menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan yang beroperasi di daerah tersebut.

Seruan untuk menghentikan kekerasan juga datang dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Dalam pernyataannya, ICRC menggambarkan setahun terakhir sebagai “tahun kehilangan dan penderitaan” bagi banyak keluarga yang terdampak konflik. Organisasi ini menekankan pentingnya semua pihak yang bertikai untuk mematuhi hukum humaniter internasional guna mengurangi penderitaan manusia serta membuka peluang bagi masa depan yang lebih damai.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) turut melaporkan bahwa 27 staf dan relawannya telah tewas akibat konflik yang masih berlangsung. IFRC menyerukan penghentian permusuhan dan menekankan bahwa prinsip perikemanusiaan harus diutamakan di atas segala kepentingan.

Bersama-sama, PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan tersebut menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tidak dapat menggantikan kemauan politik yang diperlukan untuk mewujudkan perdamaian. Mereka mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk memprioritaskan nyawa dan martabat manusia dalam upaya mencapai solusi yang damai.

(Mars)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *