BANDUNG,SEATIZENS.ID –Pesatnya perkembangan media sosial telah memengaruhi kehidupan hampir setiap orang, dan istilah toxic relationship kini semakin sering terdengar. Bagi pengguna media sosial, istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi, terutama karena banyak yang menggunakannya untuk menggambarkan hubungan yang bermasalah, baik itu hubungan pertemanan maupun percintaan.
Toxic relationship secara sederhana menggambarkan situasi di mana sebuah hubungan berubah menjadi tidak sehat. Salah satu pihak dalam hubungan tersebut mungkin bertindak seperti “racun” yang, jika dibiarkan, akan merusak hubungan tersebut. Ketika hubungan sudah menunjukkan tanda-tanda toxic, seperti perasaan tidak nyaman atau manipulasi, sebaiknya segera diambil tindakan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
BACA JUGA: FAKTA VAKSETOMI: KONTRASEPSI PALING AMPUH
Berikut adalah beberapa tanda bahwa seseorang berada dalam toxic relationship:
- Selalu merasa gagal dan tidak pernah cukup baik
- Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara sehat
- Cenderung mengalah dan merasa dikendalikan oleh pasangan atau teman
- Merasa terjebak dan sulit untuk berkembang
- Tidak percaya diri dan selalu merasa insecure
Perlu diingat bahwa toxic relationship tidak hanya terjadi dalam hubungan percintaan, tetapi juga bisa muncul dalam pertemanan atau bahkan dalam hubungan keluarga. Hubungan yang bersifat toxic dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Beberapa penyebab mengapa seseorang menjadi toxic dalam hubungan bisa berasal dari trauma masa lalu, seperti kekerasan verbal atau fisik, atau bahkan dari kurangnya kasih sayang dan perhatian di lingkungan sekitarnya.
