BANDUNG, SEATIZEN.id – Mohamed Salah menjadi sorotan dalam laga Liverpool berikutnya di Premier League.
Saat Liverpool bersiap menghadapi Arsenal di Emirates Stadium akhir pekan ini, Mohamed Salah berpeluang mencetak sejarah baru dalam kariernya dan menambah pencapaian bersejarah untuk klub.
Dengan performanya yang konsisten di lini depan, Mohamed Salah sudah menyamai rekor gol sepanjang masa Premier League dari legenda Inggris, Jermain Defoe, dengan total 162 gol, dan ia kini berada di posisi kesembilan daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa.
Dengan tambahan satu gol saja, Salah akan mengamankan posisi tersebut sepenuhnya.
Namun, Salah bukan hanya sekadar mengincar peringkat kesembilan. Yang lebih menarik adalah peluang untuk melewati rekor dari legenda Liverpool, Robbie Fowler.
Fowler, yang dijuluki “God” oleh para pendukung The Reds, mencetak 163 gol dalam kariernya di Premier League.
Jika Salah berhasil mencetak dua gol di Emirates, ia akan menggeser Fowler dari daftar rekor pencetak gol Liverpool di Premier League.
Dengan pencapaian tersebut, Salah akan resmi menjadi pencetak gol Liverpool terbanyak dalam sejarah liga, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon terbesar Liverpool di era modern.
BACA JUGA: Liverpool Kembali ke Puncak Klasemen Setelah Mengalahkan Chelsea 2-1
Performa Luar Biasa Muhamed Salah
Sejak bergabung dengan Liverpool pada 2017, Salah telah memperlihatkan performa luar biasa. Meski awalnya diragukan, ia dengan cepat menjadi salah satu penyerang terbaik di Premier League.
Dari musim ke musim, ia konsisten menembus pertahanan lawan, mencetak gol, dan mengubah arah pertandingan.
Saat ini, Salah telah menjadi salah satu pemain yang paling diandalkan di lini serang Liverpool, bersama dengan pemain-pemain bintang lainnya seperti Darwin Núñez dan Luis Díaz.
Jika berhasil menggeser rekor Fowler, Salah akan membidik target berikutnya, yakni melampaui legenda Arsenal, Thierry Henry, yang menempati posisi keenam dengan torehan 175 gol.
Dengan konsistensi yang dimiliki Salah, rekor ini tampak cukup realistis dicapai dalam beberapa musim mendatang.
Meski mengincar rekor milik Alan Shearer (260 gol) mungkin terlalu ambisius, Salah masih memiliki kesempatan untuk mendekati posisi kedua yang kini dipegang oleh Harry Kane dengan total 213 gol.
Laga di Emirates Stadium memang bukan tugas mudah. Liverpool hanya berhasil meraih enam kemenangan sejak Arsenal berpindah dari Highbury pada 2006, dan hanya empat kemenangan di antaranya diraih di Premier League.
Namun, kemenangan Liverpool di Emirates selalu berkesan, seperti gol ikonik Sadio Mane yang membuatnya berlari melompat ke punggung Jurgen Klopp dalam kemenangan 4-3 pada laga pembukaan musim 2016/17.
Meski tantangan besar menanti, Salah tampak semakin percaya diri. Usianya yang kini 32 tahun bukanlah penghalang untuk terus menunjukkan performa terbaik.
Bahkan, Salah justru tampak semakin matang sebagai pemain, dengan gaya permainan yang cenderung lebih mengutamakan akurasi dan pengaturan tempo permainan.
Posisinya sebagai ikon Liverpool kian mantap, seiring dengan perannya sebagai pencetak gol andalan dan motivator di lapangan.
Inspirasi Atlet Muda
Sebagai salah satu pemain asal Afrika dengan jumlah gol terbanyak dalam sejarah Premier League, Salah telah menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda dan atlet sepak bola di seluruh dunia.
Pencapaiannya di Liverpool bukan hanya soal jumlah gol, tetapi juga tentang bagaimana ia mengubah gaya bermain Liverpool, menambah kualitas serangan, serta menghadirkan stabilitas dan kepemimpinan dalam skuad.
Kemenangan di Emirates Stadium nanti akan lebih dari sekadar tiga poin bagi Liverpool, dan tambahan satu atau dua gol akan lebih dari sekadar rekor bagi Salah.
Jika berhasil mencetak gol, Salah akan semakin dekat untuk mencatatkan namanya dalam sejarah Premier League dan meninggalkan warisan yang berharga di dunia sepak bola.
Di laga-laga besar seperti ini, Salah sering menjadi faktor penentu. Para pendukung Liverpool tentu berharap bahwa bintang mereka akan bersinar dan mempersembahkan malam bersejarah lainnya untuk The Reds.
Dengan kesempatan emas ini, Mohamed Salah tidak hanya bermain untuk mencetak gol, tetapi untuk semakin mempertegas posisinya sebagai salah satu pemain terbesar dalam sejarah Liverpool dan Premier League.
(Mars)