Serangan Israel di Beirut membunuh 3 Pemimpin Palestina

BANDUNG, SEATIZENS – Kelompok militan Palestina, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), mengumumkan bahwa tiga pemimpin mereka tewas dalam serangan udara Israel di Beirut pada hari Senin. Serangan ini menargetkan lantai atas sebuah bangunan di distrik Kola, salah satu kawasan utama di ibu kota Lebanon. Ini menjadi serangan pertama Israel di pusat kota Beirut setelah meningkatnya konflik dengan sekutu Iran di kawasan Timur Tengah.

Siapa PFLP ?

PFLP merupakan salah satu dari sekian banyak kelompok militan yang terlibat dalam konflik panjang melawan Israel. Serangan ini terjadi di tengah semakin meningkatnya ketegangan antara Israel dan sekutu-sekutu Iran, termasuk Hezbollah di Lebanon dan Houthi di Yaman. Serangan udara tersebut diduga dilakukan sebagai bagian dari kampanye militer Israel yang lebih luas terhadap berbagai kelompok militan di wilayah tersebut.

Selain kerugian yang dialami oleh PFLP, insiden ini menambah kekhawatiran bahwa konflik di kawasan tersebut dapat semakin meluas, terutama dengan meningkatnya frekuensi serangan Israel terhadap militan Hezbollah dan kelompok-kelompok lainnya.

Sementara itu, Israel belum memberikan pernyataan resmi mengenai serangan ini, tetapi aksi ini dipandang sebagai bagian dari upaya Israel untuk menekan pengaruh Iran di kawasan melalui serangan langsung terhadap para sekutunya.

Konflik di Lebanon dan Yaman terus menyita perhatian dunia internasional, dengan Israel berusaha untuk meredam ancaman-ancaman yang ditimbulkan oleh berbagai kelompok bersenjata yang didukung Iran. Namun, serangan-serangan ini juga meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut yang dapat menarik kekuatan-kekuatan besar lainnya, termasuk Amerika Serikat, yang merupakan sekutu utama Israel.

Potret kebakaran di salah satu gedung Kota Beirut akibat serangan Israel. Foto:  Fadel Itani/AFP/Getty Images

Ketegangan meningkat karena Israel semakin sering menyerang kelompok militan seperti Hezbollah di Lebanon dan Houthi di Yaman. Serangan-serangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah bisa meluas dan melibatkan Iran serta sekutu utama Israel, Amerika Serikat.

Selain itu, serangan udara Israel di Yaman juga menewaskan empat orang dan melukai 29 lainnya, sementara di Lebanon, lebih dari 105 orang tewas akibat serangan udara pada hari Minggu. Pemerintah Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 1.000 warga telah tewas, dan 6.000 orang terluka dalam dua minggu terakhir, dengan sekitar satu juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Selama serangan intensif ini, Israel menargetkan sejumlah pejabat tinggi Hezbollah, termasuk pemimpinnya, Sayyed Hassan Nasrallah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *