BANDUNG, SEATIZEN.id – Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengatakan, produksi Maung Pindad sudah dimulai untuk memenuhi kebutuhan pejabat di berbagai level, dari menteri hingga kepala daerah.
“Semangatnya, kita ingin semua menggunakan Maung,” ujar Prasetyo di Jakarta, melansir Antara, Sabtu (2/11/2024).
Menurutnya, prioritas utama adalah memenuhi kebutuhan kendaraan operasional bagi para menteri, diikuti wakil menteri, dan nantinya mencakup pejabat tingkat bupati dan gubernur.
PT Pindad, produsen peralatan pertahanan Indonesia, kini tengah mencuri perhatian dengan memproduksi kendaraan taktis Maung Pindad untuk pejabat tinggi negara.
Bukan hanya sebuah langkah menuju kemandirian industri pertahanan, inisiatif ini juga menjadi simbol kebanggaan nasional yang diharapkan mampu merubah paradigma penggunaan kendaraan dinas di kalangan pejabat pemerintahan.
Yang menarik, proyek ini sekaligus menjadi bentuk kampanye besar-besaran untuk mendukung produk dalam negeri, di mana PT Pindad telah mencapai kandungan lokal sebesar 70% dalam pembuatan Maung.
Peluang Strategis
Penggunaan komponen lokal ini bukan hanya langkah strategis untuk mendukung industri nasional tetapi juga menciptakan peluang kerja di sektor produksi.
Artinya, pemerintah melalui Pindad tidak hanya memperhatikan kualitas kendaraan, tetapi juga dampaknya terhadap ekonomi lokal.
Presiden Prabowo Subianto pun ikut serta mendukung penuh gerakan ini dengan memilih Maung sebagai kendaraan kepresidenan.
Langkah ini memperlihatkan bagaimana seorang kepala negara memberikan contoh nyata dalam mencintai produk dalam negeri.
Presiden memilih Maung MV3 Limousine, versi modifikasi yang diubah untuk kebutuhan istana, sebagai mobil resmi kepresidenan usai pelantikannya pada 20 Oktober lalu.
“Ini bagian dari teladan yang beliau berikan, menunjukkan bahwa kita bangga dengan produk anak bangsa,” ujar Prasetyo.
Penggunaan Maung juga menghadirkan keuntungan tersendiri dari sisi ketahanan dan performa.
Awalnya dirancang sebagai kendaraan taktis untuk medan berat, Maung kini telah disesuaikan agar cocok bagi kebutuhan operasional pejabat yang kerap melakukan kunjungan ke daerah dengan medan beragam.
Dengan desain yang kokoh dan fungsional, kendaraan ini diharapkan menjadi simbol kesederhanaan dan keandalan bagi para pejabat tinggi negara.
Selain manfaat praktis, keputusan pemerintah untuk menggunakan Maung juga memiliki dimensi strategis.
BACA JUGA: Prabowo Dorong Mobil Dinas Maung Pindad Digunakan Menteri hingga Kepala Daerah
Industri Otomotif Dalam Negeri
Pindad mampu menunjukkan bahwa industri otomotif dalam negeri, khususnya di sektor pertahanan, dapat menghasilkan kendaraan berkualitas tinggi yang siap bersaing.
Di tengah serbuan kendaraan impor, Maung diharapkan mampu menjadi kebanggaan nasional yang menonjolkan kemampuan Indonesia dalam memproduksi alat pertahanan dan kendaraan taktis.
Rencana produksi Maung bagi pejabat negara ini disambut dengan harapan bahwa masyarakat pun akan turut mendukung dan mengapresiasi produk lokal.
Dengan pemanfaatan Maung oleh pejabat tinggi, pemerintah tidak hanya mempromosikan kemandirian industri tetapi juga memperkuat pesan bahwa Indonesia mampu bersaing dalam teknologi otomotif.
Pindad berharap bahwa keberadaan Maung di jajaran kendaraan dinas dapat menjadi motivasi bagi produsen lokal lain untuk terus mengembangkan produk dengan kualitas tinggi yang dapat diandalkan.
Proyek ini diharapkan akan membuka peluang-peluang baru bagi sektor otomotif dalam negeri, dengan Pindad sebagai salah satu pionirnya.
(Mars)