Parlemen Iran Usulkan Penutupan Selat Hormuz dan Respon Terhadap Serangan Militer AS

Republik Islam Iran mengumumkan langkah berani dengan menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz untuk seluruh kegiatan pelayaran.

BANDUNG, SEATIZENS – Pada hari Minggu, Parlemen Republik Islam Iran mengumumkan langkah berani dengan menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz untuk seluruh kegiatan pelayaran. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap serangan militer yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. Selain itu, langkah ini menunjukkan ketegasan Iran dalam menghadapi tekanan internasional.

Menurut Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, “Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup.” Pernyataan ini disiarkan langsung melalui televisi Iran Press TV. Penutupan Selat Hormuz, yang merupakan salah satu jalur laut terpenting untuk lalu lintas minyak dunia, menjadi langkah strategis Iran. Langkah ini juga bertujuan untuk menunjukkan kekuatan mereka di mata dunia.

Persetujuan Akhir dari Dewan Keamanan Nasional

Meski demikian, keputusan tersebut masih harus mendapatkan persetujuan akhir dari Dewan Keamanan Tertinggi Nasional Iran, yang merupakan otoritas tertinggi dalam kebijakan keamanan negara. Kowsari menegaskan, “Keputusan akhir mengenai hal tersebut akan ditetapkan oleh Dewan Keamanan Tertinggi Nasional.” Dengan demikian, langkah ini masih menunggu konfirmasi resmi dari otoritas tertinggi Iran.

Serangan yang menimbulkan ketegangan ini terjadi di tengah eskalasi konflik yang berlangsung sejak pekan lalu. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengonfirmasi bahwa militer AS telah melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran yang berlokasi di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap meningkatnya ketegangan yang dipicu oleh serangan militer Israel terhadap Iran.

Dampak Konflik Antara Iran dan Israel
Republik Islam Iran mengumumkan langkah berani dengan menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz untuk seluruh kegiatan pelayaran.

Sejak 13 Juni lalu, ketegangan antara Iran dan Israel meningkat secara signifikan. Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat, meluncurkan serangan rudal ke Iran. Akibatnya, setidaknya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Sebaliknya, Iran membalas dengan serangan yang menyebabkan korban jiwa di pihak mereka sendiri. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Iran, 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka.

Kekhawatiran Dunia dan Dampak Regional

Situasi ini menyebabkan kekhawatiran besar akan meningkatnya konflik di kawasan. Konflik ini dapat berdampak serius terhadap stabilitas regional dan pasokan energi global. Pemerintah Iran tampaknya tidak akan mundur dari langkah-langkah yang mereka ambil sebagai bentuk perlawanan terhadap tekanan eksternal.

Baca juga : 9 Negara pemilik senjata Nuklir, Israel salah satunya !

Kondisi ini menegaskan betapa kompleks dan berbahayanya dinamika geopolitik di Timur Tengah. Setiap keputusan dan tindakan memiliki implikasi yang luas bagi keamanan dan ekonomi dunia. Oleh karena itu, situasi ini perlu diwaspadai karena dapat memicu ketegangan yang lebih besar di masa mendatang.CopySummarizeDelete

(Seatizens)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *