BANDUNG,SEATIZENS – Gelombang protes antiperang terus terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat pada Minggu (22/6), seiring meningkatnya kekhawatiran masyarakat atas keterlibatan AS dalam konflik antara Israel dan Iran. Ribuan warga turun ke jalan di kota-kota besar seperti New York City, Washington DC, Los Angeles, dan Chicago, menuntut pemerintah untuk tidak terlibat lebih jauh dalam ketegangan kawasan Timur Tengah.
Di Times Square, New York, ratusan demonstran berkumpul sambil membawa berbagai poster dan spanduk bertuliskan “No More War!”, “Stop US Intervention”, serta “Peace for Iran and Israel”. Mereka menyuarakan penolakan terhadap aksi militer yang dilakukan Amerika Serikat dan menyerukan agar pemerintah lebih mengutamakan jalur diplomasi daripada kekerasan.
Aksi serupa juga berlangsung di depan Gedung Putih, di mana para pengunjuk rasa meminta Presiden dan anggota Kongres untuk segera menghentikan segala bentuk dukungan militer yang bisa memperparah konflik. Sejumlah video yang beredar di media sosial menampilkan massa aksi yang meneriakkan tuntutan agar dana negara dialihkan untuk kebutuhan rakyat seperti kesehatan, pendidikan, dan pembangunan, bukan untuk perang.
Menurut keterangan dari ANSWER Coalition, organisasi yang menjadi motor utama aksi ini, demonstrasi antiperang digelar secara serentak di lebih dari 15 kota di seluruh Amerika. Dalam pernyataan mereka, koalisi ini menyoroti bahaya perang yang bisa menimbulkan korban sipil besar-besaran dan menyisakan dampak jangka panjang berupa krisis kemanusiaan serta ancaman radiasi nuklir.
“Kami menolak segala bentuk serangan terhadap Iran maupun Israel. Rakyat Amerika tidak ingin negaranya terseret dalam peperangan baru yang hanya menguntungkan segelintir pihak,” ujar perwakilan ANSWER Coalition. Mereka mengimbau pemerintah AS untuk segera menghentikan eskalasi dan mendorong dialog perdamaian.
Etan Mabourakh, dari National Iranian American Council, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kebijakan luar negeri AS yang dinilai gegabah. Ia menegaskan bahwa keputusan untuk melakukan serangan militer tanpa persetujuan Kongres berisiko menimbulkan konflik yang lebih luas sekaligus membahayakan warga Amerika sendiri. “Diplomasi adalah pilihan terbaik. Kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah,” tegas Mabourakh dalam orasinya di Times Square.
BACA JUGA:Presiden Trump Membantah Keterlibatan AS dalam Serangan Israel ke Iran namun siap serang Iran
Gelombang protes diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Sebuah aksi nasional besar akan digelar di Washington DC pada 28 Juni sebagai puncak solidaritas masyarakat Amerika yang menolak keterlibatan negaranya dalam konflik bersenjata Israel-Iran.Insert
(Mahendra)