SEATIZENS.id – Sebanyak 137 orang tewas dan lebih dari 330 lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan artileri sisa perang di seluruh Afghanistan sejak awal tahun 2024.
Laporan ini disampaikan oleh media lokal TOLOnews pada Minggu (15/12), mengutip pernyataan Nooruddin Rustamkhil, Kepala Direktorat Koordinasi Aksi Ranjau.
Menurut Rustamkhil, sekitar 240 insiden terkait ledakan ranjau dan artileri yang belum meledak telah terjadi sepanjang 2024, menyebabkan 470 korban jiwa, termasuk 386 anak-anak yang tewas atau mengalami luka-luka.
BACA JUGA: Benjamin Netanyahu threatens to Destroy Lebanon like Gaza
Rincian korban tewas mencakup 125 anak, 10 pria, dan 2 wanita, sedangkan korban luka meliputi 264 anak, 53 pria, dan 16 wanita.
“Periode yang sama juga mencatat total luas lahan sebesar 150 kilometer persegi yang telah dibersihkan dari ranjau sisa perang di seluruh Afghanistan,” ungkap Rustamkhil.
Afghanistan, yang selama beberapa dekade dilanda konflik bersenjata, tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kontaminasi ranjau darat tertinggi di dunia.
Setiap bulannya, puluhan orang menjadi korban ledakan, di mana sebagian besar korban adalah anak-anak. Selain merenggut nyawa, insiden ini juga mengakibatkan kerusakan anggota tubuh yang bersifat permanen bagi para penyintas.
Situasi ini menyoroti pentingnya upaya pembersihan ranjau yang lebih masif dan perlunya perhatian dunia terhadap dampak jangka panjang dari konflik bersenjata yang pernah terjadi di Afghanistan.
(Mars)