Tingkat Kepuasan Publik terhadap Presiden Jokowi Mencapai 75 Persen Menjelang Akhir Masa Jabatan

Presiden Joko Widodo, kinerja 75%

BANDUNG, SEATIZENS – Lembaga survei Indikator Politik baru-baru ini melaporkan bahwa 75 persen masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo menjelang akhir masa jabatannya. Survei ini dilakukan pada akhir September 2024. Mayoritas responden merasa puas dengan kepemimpinan Jokowi, dengan 15,04 persen merasa sangat puas dan 59,92 persen cukup puas.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa hasil survei menunjukkan sebagian besar masyarakat puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Namun, ada penurunan tingkat kepuasan dari 82 persen pada Juli 2024 menjadi 75 persen pada September 2024. Penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor ekonomi, termasuk inflasi yang berpengaruh pada persepsi publik.

Kepuasan Dibandingkan dengan Era SBY

Indef: SBY Punya 6 Keberhasilan, Tapi Ada 10 Kegagalan

Survei ini juga membandingkan tingkat kepuasan terhadap Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun masa kepemimpinan mereka. Meskipun Jokowi mengawali pemerintahannya dengan tingkat kepuasan yang lebih rendah dibandingkan SBY, berbagai faktor, seperti kenaikan harga bahan bakar pada awal kepemimpinan, mempengaruhi persepsi publik. Menurut Burhanuddin, periode “bulan madu” Jokowi dengan masyarakat berakhir lebih cepat dibandingkan dengan SBY.

Evaluasi Terhadap Kondisi Ekonomi dan Politik

Survei ini juga mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat menilai kondisi ekonomi dan politik Indonesia dalam kategori sedang. Sebanyak 44,8 persen masyarakat merasa kondisi ekonomi berada di tingkat sedang, sedangkan 43,4 persen menilai kondisi politik juga berada di tingkat yang sama. Hanya 1,1 persen masyarakat yang menilai ekonomi sangat baik, dan 2,1 persen yang menganggap politik sangat baik.

Penegakan Hukum dan Ekonomi Nasional

Selain ekonomi dan politik, penegakan hukum juga menjadi sorotan. Sebanyak 39,3 persen masyarakat menilai penegakan hukum cukup baik, meskipun 19,9 persen menganggapnya buruk. Sementara itu, mayoritas publik menilai ekonomi nasional dibandingkan tahun lalu tidak mengalami perubahan yang signifikan, dengan 39,5 persen menyatakan tidak ada perubahan.

Metodologi Survei

Survei ini dilakukan pada 22-29 September 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Responden berasal dari berbagai provinsi besar, seperti Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Tingkat kesalahan (margin of error) diperkirakan sekitar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Transisi dari masa kepemimpinan Jokowi menuju akhir jabatan terus dipantau, dengan mayoritas masyarakat masih memberikan penilaian positif terhadap kinerjanya selama 10 tahun memimpin.

(Firyal Trinidad/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *