BANDUNG,SEATIZENS.ID – Pasukan Israel telah menghalangi upaya evakuasi pasien anak-anak dari rumah sakit di Gaza Utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia, seperti yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan Palestina pada Jumat (11/10). Wakil Menteri Kesehatan Palestina, Maher Shamiya, mengungkapkan bahwa tentara Israel menghentikan utusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas mengevakuasi pasien-pasien di unit perawatan intensif dan anak-anak ke wilayah utara Jalur Gaza.
Upaya WHO Dihentikan, Pengepungan Israel Membuat Pasokan Medis Kritis
Hingga kini, WHO belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Sementara itu, tiga rumah sakit di Gaza Utara, yakni Al-Awda, Rumah Sakit Indonesia, dan Kamal Adwan, sedang merawat total 124 pasien, di mana 13 di antaranya dalam kondisi kritis di ruang perawatan intensif dan delapan lainnya adalah anak-anak.
Shamiya menambahkan bahwa Rumah Sakit Kamal Adwan, yang memiliki unit perawatan intensif pediatrik terbesar di Gaza Utara, menghadapi ancaman penutupan akibat serangan Israel. Serangan juga memperparah krisis bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan generator di rumah sakit, terutama di ruang operasi dan unit perawatan intensif.
Selain itu, situasi di kamp pengungsi Jabalia semakin kritis akibat pengepungan ketat oleh tentara Israel. Pengungsi di sana kesulitan untuk keluar, dan tentara Israel menembaki segala sesuatu yang bergerak, menghambat evakuasi korban tewas dan penyaluran bantuan medis.
Pemerintah Palestina telah menyerukan kepada masyarakat internasional dan PBB untuk segera melakukan intervensi guna mengakhiri pengepungan ini, serta memungkinkan pasokan bahan bakar dan obat-obatan mencapai rumah sakit di Gaza Utara.
Sejak operasi militer Israel dimulai pada Ahad, tentara telah memblokir beberapa pengiriman bahan bakar menuju Gaza. Peringatan dari tentara Israel kepada rumah sakit untuk mengevakuasi staf dan pasien semakin menambah tekanan, dengan ancaman serangan terhadap fasilitas medis seperti yang pernah terjadi di RS Al-Shifa beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Peringati Setahun Konflik
Konflik ini telah menyebabkan kerusakan parah di Jalur Gaza, dengan lebih dari 42.000 warga Palestina, termasuk banyak wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas, serta lebih dari 98.000 orang terluka. Akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan juga semakin terbatas akibat blokade yang terus dilakukan oleh Israel.
(Mars)