BANDUNG, SEATIZENS – Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel, hanya beberapa jam setelah peringatan dari Gedung Putih yang menyebut Teheran “segera” akan melakukan serangan. Beberapa rudal diintersepsi di langit Yerusalem, tetapi banyak yang terus melaju ke pesisir dan wilayah tengah Israel, menyebabkan ledakan keras. Gelombang kedua rudal terjadi 10 menit kemudian.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan bahwa Iran menembakkan sekitar 200 roket. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, Israel tetap siaga penuh.
Ancaman dari Iran

Iran berjanji akan membalas Israel atas serangan terhadap milisi yang didukungnya di Timur Tengah. Serangan ini memperkuat ketegangan yang telah berlangsung lama di kawasan tersebut, terutama karena Iran sebelumnya menyerang Israel dengan drone, rudal jelajah, dan rudal balistik pada April 2024.
Peringatan dari Gedung Putih
Gedung Putih memperingatkan bahwa serangan rudal balistik Iran ke Israel sudah dalam persiapan dan mendukung Israel dalam langkah defensif. “Serangan ini akan membawa konsekuensi berat bagi Iran,” ujar pejabat AS. Pasukan Israel juga diberi peringatan dini oleh AS terkait serangan ini dan kini dalam kesiapan penuh, baik ofensif maupun defensif.

Israel memulai serangan darat ke Lebanon selatan melalui Operasi Panah Utara, operasi darat pertama sejak 2006. Otoritas Israel juga mengeluarkan perintah evakuasi kepada sekitar 30 desa di Lebanon selatan. Di sisi lain, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyatakan bahwa negara itu menghadapi “tahap paling berbahaya dalam sejarah Lebanon.”
BACA JUGA : Preview Arsenal vs PSG,Pertemuan Sengit di Emirates Stadium
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyerukan gencatan senjata segera dan memperingatkan risiko besar bagi Timur Tengah serta ekonomi global.
Ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat dengan serangan ini. Kedua negara tampaknya bersiap menghadapi potensi konflik yang lebih luas, sementara komunitas internasional menyerukan upaya diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Hizbullah
Keberhasilan Militer Israel tampaknya mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil langkah melawan Organisasi yang didukung Iran, meskipun ada upaya diplomatik untuk mencegah Eskalasi perang.

Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Kota Beirut, Lebanon pada jumat malam. Merupakan pukulan besar bagi Hizbullah dan dikhawatirkan akan berdampak pada meluasnya konflik di Timur .