Akibat Serangan Israel, Lebih dari 18.000 Warga Lebanon Melarikan Diri ke Irak

SEATIZENS.ID – Lebih dari 18.000 warga Lebanon telah melarikan diri ke Irak sejak Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon pada akhir September 2024.

Otoritas Irak mengungkapkan bahwa mereka telah menerima para pengungsi Lebanon secara bertahap dan tanpa memerlukan visa, mengikuti keputusan Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia Al-Sudani.

Serbuan Israel yang menargetkan kelompok Hizbullah di Lebanon memicu eskalasi kekerasan di perbatasan antara kedua negara.

Sejak serangan pertama pada 27 September, lebih dari 18.000 warga Lebanon telah memasuki Irak.

Juru bicara Otoritas Pelabuhan Perbatasan Irak, Alaa al-Din al-Qaisi, mengungkapkan, langkah ini dilakukan sesuai dengan perintah pemerintah Irak untuk memberikan bantuan kepada pengungsi yang melarikan diri dari kekerasan.

“Upaya sedang dilakukan untuk menerima tamu-tamu Irak dari Lebanon secara bertahap,” kata Alaa al-Din al-Qaisi dalam pernyataan yang disampaikan kantor berita resmi INA, dikutip Senin (11/11/2024).

Serangan udara Israel telah menyebabkan lebih dari 3.100 korban tewas dan hampir 14.000 orang terluka di Lebanon sejak Oktober 2023.

BACA JUGA: Israel Larang UNRWA Beroperasi, Krisis Kemanusiaan di Gaza Berlanjut

Dengan dimulainya serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober, situasi kemanusiaan semakin memburuk. Konflik yang berkepanjangan ini memperburuk keadaan di Lebanon yang sudah terpuruk akibat krisis ekonomi dan politik internal.

Irak berperan sebagai tempat perlindungan bagi warga Lebanon yang terjebak dalam kekerasan. Meskipun jumlah pengungsi terus bertambah, Irak berusaha untuk mengatur penerimaan mereka dengan lebih sistematis.

Pemerintah Irak berjanji akan terus memberikan bantuan dan fasilitas bagi para pengungsi yang melarikan diri dari serangan Israel.

(Mars)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *