BANDUNG, SEATIZENS.id – Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri penyebab radang paru-paru (pneumonia) dengan ciri khas infeksi yang umumnya ringan, tetapi berpotensi menjadi pneumonia berat.
Infeksi ini juga dikenal sebagai “walking pneumonia” karena gejalanya seringkali ringan sehingga penderitanya tetap bisa beraktivitas.
Penyakit Mycoplasma Pneumoniae lebih sering menyerang orang berusia muda, seperti anak-anak dan dewasa muda, serta mudah menular di tempat yang ramai.
Penyebaran dan Faktor Risiko
Penularan Mycoplasma pneumoniae terjadi melalui droplet udara saat penderita batuk atau bersin, sehingga infeksi ini mudah menyebar di tempat-tempat ramai, seperti sekolah, kampus, asrama, dan rumah sakit.
Orang yang tinggal di lingkungan padat, memiliki penyakit kronis pada saluran pernapasan, atau mengonsumsi obat imunosupresan juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi ini.
Gejala
Infeksi Mycoplasma pneumoniae dapat menimbulkan gejala saluran pernapasan atas dan bawah. Pada orang dewasa, gejala seringkali ringan, seperti:
- Sakit tenggorokan
- Demam ringan
- Batuk kering yang bisa berkembang menjadi batuk berdahak
- Nyeri dada
- Sakit kepala
Sedangkan pada anak-anak, gejala bisa lebih berat, meliputi pilek, bersin-bersin, mengi, hingga muntah dan diare.
BACA JUGA: Anak Nia Dinata Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis Mycoplasma pneumoniae dilakukan melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan tambahan, seperti tes darah, Rontgen dada, tes usap hidung dan tenggorokan, atau CT scan, bisa dilakukan untuk memastikan infeksi.
Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Infeksi ringan dapat diatasi dengan perawatan mandiri, seperti memperbanyak minum air, istirahat, dan mengonsumsi obat pereda nyeri. Dalam kasus yang lebih berat, dokter dapat meresepkan antibiotik, seperti makrolid (azithromycin), tetrasiklin (doxycycline), atau fluoroquinolone (levofloxacin).
Komplikasi
Meski jarang, Mycoplasma pneumoniae bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Penumpukan cairan di paru (efusi pleura)
- Radang otak (ensefalitis)
- Gangguan ginjal
- Anemia hemolitik
- Masalah kulit, seperti eritema multiformis
Pencegahan
Untuk mencegah penularan, selalu praktikkan kebersihan tangan, hindari kontak dekat dengan penderita, dan gunakan masker bila diperlukan. Bagi yang sudah terinfeksi, gunakan masker, cuci tangan secara rutin, dan batasi kontak dengan orang lain agar tidak menular.
Penting untuk mengenali dan menangani gejala Mycoplasma pneumoniae secara tepat agar infeksi tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
(Mars)