Quincy Jones, Ikon Musik dan Produser Legendaris Tutup Usia

BANDUNG, SEATIZENS. id – Quincy Jones, musisi legendaris, produser, dan tokoh penting dalam dunia hiburan Amerika Serikat, meninggal dunia pada usia 91 tahun di rumahnya di kawasan Bel Air, Los Angeles, Minggu malam (3/11/2024).

Kehadiran Quincy Jones di dunia musik lebih dari enam dekade telah menghadirkan dampak yang mendalam bagi berbagai genre musik dan karya budaya.

“Malam ini, dengan hati yang hancur, kami harus menyampaikan berita meninggalnya ayah dan saudara kami Quincy Jones… Kami merayakan kehidupan hebat yang telah ia jalani dan tahu tidak akan pernah ada orang lain seperti dia,” tulis pernyataan resmi keluarga Jones.

Perjalanan Hidup

Jones memulai kariernya sebagai musisi jazz, namun kemudian berkembang menjadi seorang produser berpengaruh yang berkolaborasi dengan berbagai bintang besar, termasuk Count Basie, Ray Charles, Frank Sinatra, hingga Michael Jackson.

Album-album fenomenal Michael Jackson seperti Off the Wall, Thriller, dan Bad adalah sebagian dari buah karya Jones yang menjadikannya nama yang tak terlupakan dalam industri musik.

Sebagai sosok yang menginspirasi, Jones berhasil memecahkan berbagai batasan. Pada tahun 1961, ia menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai wakil presiden di label besar, Mercury Records.

Ia juga berperan penting dalam komposisi musik untuk film-film ikonik seperti In the Heat of the Night dan In Cold Blood.

BACA JUGA: Isyana Sarasvati Gelar Konser Tunggal “Lost in Harmony” di Jakarta

Bahkan, ia adalah penggagas di balik proyek amal We Are the World tahun 1985 yang melibatkan banyak artis terkemuka untuk membantu korban kelaparan di Afrika.

Kehidupan pribadi Quincy Jones juga penuh warna. Lahir di Chicago pada tahun 1933, ia tumbuh dalam keluarga yang penuh tantangan.

Ibunya, Sarah Frances Jones, pernah bekerja di bank sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit jiwa karena skizofrenia, sementara ayahnya adalah seorang tukang kayu dan pemain bisbol semi-pro.

Ayahnya kemudian menikah lagi dan membawa keluarganya pindah ke Bremerton, Washington, di mana minat Jones pada musik mulai tumbuh, terutama dalam bermain terompet dan mempelajari komposisi.

Setelah masa mudanya yang penuh gejolak, Jones kemudian memantapkan kariernya di Paris dan mempelajari komposisi dari Nadia Boulanger, salah satu komposer klasik kenamaan.

Karir Musik

Setelah kembali ke Amerika, Jones menjadi aransemen musik untuk Frank Sinatra dan terus meraih kesuksesan, termasuk memenangkan Grammy pertama pada tahun 1964.

Jones menikah tiga kali sepanjang hidupnya dan meninggalkan tujuh orang anak, yang semuanya menjadi saksi dari warisan musik yang akan terus hidup sepeninggalnya.

Warisannya tak hanya dalam musik tetapi juga dalam perubahan budaya, yang tercermin dalam karya-karyanya di dunia hiburan yang akan dikenang sepanjang masa.

(Mars)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *