Gaspol di Barcelona, Francesco Bagnaia Siap Rebut Gelar Juara MotoGP 2024

Francesco Bagnaia

BANDUNG, SEATIZENS.id – Francesco Bagnaia, pebalap Ducati Lenovo, siap memberikan penampilan maksimal pada seri terakhir MotoGP di Barcelona, Minggu (17/11/2024).

Tertinggal 24 poin dari rival utamanya, Jorge Martin, di puncak klasemen, Francesco Bagnaia hanya memiliki satu kesempatan tersisa untuk merebut gelar juara.

Dengan mengetahui karakteristik Sirkuit Catalunya, yang cocok dengan gaya balapnya, Francesco Bagnaia berharap bisa memaksimalkan kemampuannya.

Setelah mengalami jatuh di sprint race namun berhasil meraih kemenangan di GP Malaysia, Francesco Bagnaia telah belajar banyak dari kesalahan sebelumnya.

Ia mengakui bahwa tikungan 2 dan 5 di Catalunya merupakan area yang sulit dan berpotensi menjadi tantangan besar, terutama dengan kondisi cuaca yang diperkirakan akan dingin.

Bagnaia menyadari bahwa untuk menutup defisit poin yang cukup besar ini, dia harus tampil sempurna di balapan tersebut, sambil berharap Martin atau pebalap lain membuat kesalahan yang bisa menguntungkannya.

BACA JUGA: Jorge Martin Selangkah Lagi Samai Pencapaian Valentino Rossi di MotoGP Malaysia 2024

Bagnaia optimistis, namun tetap realistis dengan tantangan yang ada.

“Kami tahu betul di mana kami mudah membuat kesalahan di sana… kami tidak pernah meninggalkan apa pun,” kata Francesco Bagnaia, dikutip Kamis (7/11/2024).

Bagnaia dan tim Ducati harus merencanakan strategi yang matang untuk menyelesaikan seri ini dengan maksimal, mengingat hasil balapan di Catalunya akan menentukan hasil akhir klasemen kejuaraan MotoGP musim ini.

Di sisi lain, keberhasilan Bagnaia di Barcelona tak hanya bergantung pada performanya sendiri, tetapi juga hasil dari pesaingnya, Jorge Martin.

Jika Bagnaia dapat mengatasi tantangan dan Martin mengalami kendala, peluang untuk mempertahankan gelar tetap terbuka.

Perjalanan Karir

Francesco Bagnaia, yang kerap dipanggil “Pecco,” telah menorehkan perjalanan karir yang penuh liku dan prestasi dalam dunia balap motor hingga menjadi salah satu pebalap utama di kelas MotoGP bersama Ducati.

Bagnaia lahir di Turin, Italia, pada 14 Januari 1997, dan meniti karir balapnya dari ajang kejuaraan junior hingga akhirnya meraih posisi bergengsi di balap motor kelas dunia. Berikut adalah beberapa momen kunci dalam karirnya:

Awal Karir dan Pindah ke Moto3

Bagnaia memulai karir balapnya pada 2013 di kelas Moto3 bersama tim Italia, San Carlo Team Italia, namun belum menunjukkan performa signifikan pada musim pertamanya.

Ia pindah ke tim Sky Racing Team VR46 di Moto3 pada 2015, tim yang berafiliasi dengan akademi balap milik Valentino Rossi, VR46 Academy.

Meskipun menunjukkan perkembangan, Bagnaia baru meraih kemenangan pertama pada 2016 di GP Assen. Kemenangan ini menjadi tonggak penting yang menguatkan posisinya sebagai pebalap potensial​

Peningkatan di Kelas Moto2

Pada 2017, Bagnaia naik ke kelas Moto2 bersama Sky Racing Team VR46. Di Moto2, karirnya mulai berkembang pesat, terutama pada 2018, di mana ia mendominasi dengan meraih delapan kemenangan, yang akhirnya membawanya menjadi juara dunia Moto2 pada musim tersebut.

Kemenangan ini menjadi pembuktian dirinya sebagai pebalap kelas dunia, sekaligus memastikan tempatnya di tim Ducati MotoGP untuk musim berikutnya​

Karir di MotoGP bersama Ducati

Bagnaia naik ke kelas MotoGP pada 2019 bersama Pramac Racing, tim satelit Ducati. Meski musim debutnya cukup sulit, Pecco mulai menunjukkan potensinya pada 2020, termasuk podium pertamanya di MotoGP yang diraih di GP San Marino.

Pada 2021, ia dipromosikan ke tim utama Ducati Lenovo, di mana ia semakin bersinar dengan beberapa kemenangan besar, termasuk di GP Aragon, yang menjadi kemenangan pertamanya di MotoGP. Musim 2021 adalah salah satu yang penting karena ia menjadi runner-up di belakang Fabio Quartararo​

Menjadi Juara Dunia MotoGP 2022

Puncak karir Bagnaia hingga saat ini terjadi pada 2022, ketika ia berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP.

Bagnaia mengawali musim dengan tantangan besar, tetapi penampilannya yang konsisten dan kemampuannya mengatasi tekanan membawa Ducati kembali meraih gelar juara dunia setelah lebih dari satu dekade. Gelar juara ini juga menandai sejarah bagi Ducati sebagai tim pabrikan asal Italia yang sangat dominan di MotoGP

(Mars)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *