Candaan Tony Hinchcliffe di Kampanye Donald Trump Tuai Polemik

BANDUNG, SEATIZENS .id – Di acara penutupan kampanye calon presiden Partai Republik Donald Trump di Madison Square Garden, komedian Tony Hinchcliffe menyampaikan lelucon yang dianggap merendahkan komunitas Latin dan mengandung sentimen rasis.

Dengan nama panggung “Kill Tony,” acara Tony Hinchcliffe telah menarik hampir 2 juta pengikut di YouTube dan dikenal dengan gaya humornya yang blak-blakan.

Namun, penampilan Tony Hinchcliffe di acara Trump kali ini, memicu kontroversi besar akibat candaan yang menyinggung komunitas Latin dan kulit hitam.

Dalam lelucon pembukanya, Hinchcliffe mengomentari sebuah “pulau sampah terapung” yang mengambang di lautan, lalu menyamakan Puerto Rico dengan pulau tersebut.

“Ada banyak hal yang terjadi. Saya tidak tahu apakah Anda mengetahui hal ini, namun secara harfiah ada sebuah pulau sampah terapung di tengah lautan saat ini,” kata Tony melansir USA Today, Senin (28/10/2024)

Pernyataan ini memicu beragam reaksi dari audiens, termasuk tawa dan desahan yang mencerminkan ketidaknyamanan.

Sindiran Hinchcliffe

Hinchcliffe juga melanjutkan dengan menyindir komunitas Latin secara keseluruhan, mengatakan bahwa mereka “suka membuat bayi” sembari membuat gerakan tangan yang menunjukkan ketidaksenangan terhadap imigran.

Tak berhenti di situ, Hinchcliffe kemudian mengarahkan candaan kepada seorang pria kulit hitam yang hadir di antara penonton.

Dia menyebut pria tersebut mengenakan sesuatu di kepala yang dia samakan dengan kap lampu, kemudian bercanda bahwa mereka baru saja mengukir semangka bersama dalam sebuah pesta.

Meskipun dia menyebut pria tersebut sebagai “teman,” banyak penonton dan tokoh publik yang menganggap bahwa komentar ini menunjukkan stereotip rasis.

Penampilan Hinchcliffe, yang bertepatan dengan kampanye Trump yang bertujuan menyampaikan pesan nasional, segera menjadi sorotan media.

Madison Square Garden, yang biasanya terkenal sebagai tempat hiburan kelas dunia, kali ini menjadi saksi penampilan yang menimbulkan kegaduhan dan kecaman.

Humor kasar Hinchcliffe dinilai mencerminkan sisi kontroversial dari kampanye Trump, yang kerap menarik perhatian karena komentar-komentar yang dianggap tidak sopan atau menyinggung kelompok tertentu.

Sejumlah tokoh Demokrat, termasuk calon wakil presiden Tim Walz dan anggota DPR Alexandria Ocasio-Cortez, bereaksi keras terhadap pernyataan Hinchcliffe.

Respon Publik

Melalui siaran langsung, Ocasio-Cortez mendesak komunitas Puerto Rico dan Latin di negara bagian kunci, seperti Pennsylvania, untuk merespons komentar tersebut dengan memilih kandidat yang berbeda.

Ocasio-Cortez juga menyoroti peran penting komunitas Puerto Rico, yang jumlahnya mencapai ratusan ribu di Pennsylvania, dalam pemilihan mendatang.

Alyssa Farah Griffin, mantan pejabat Gedung Putih pada masa Trump, ikut memberikan kritik melalui media sosial.

Dia mengingatkan bahwa Puerto Rico memiliki populasi yang signifikan di negara-negara bagian yang dianggap sebagai medan pertempuran dalam pemilu, yang menjadikan komentar Hinchcliffe sebagai suatu kesalahan strategi.

Griffin berpendapat bahwa pernyataan seperti itu dapat berpotensi merusak upaya Partai Republik dalam menarik suara di komunitas Latin.

Sementara itu, Hinchcliffe tidak tinggal diam. Dia membela diri dengan mengatakan bahwa leluconnya tidak dimaksudkan untuk menghina.

BACA JUGA: Trump-Putin: Your toolkit to help understand the story

Melalui platform X (sebelumnya Twitter), Hinchcliffe menulis bahwa dia “suka Puerto Rico” dan pernah berlibur di sana.

Dia juga mengejek Tim Walz dan Ocasio-Cortez, dengan menyebut mereka “tidak memiliki selera humor.”

Namun, pembelaan ini justru menimbulkan lebih banyak kritik, dengan banyak pihak yang menganggap bahwa lelucon rasis tidak memiliki tempat di acara kampanye politik nasional.

Gaya Humor Hinchcliffe

Bagi sebagian orang, gaya Hinchcliffe mungkin mencerminkan daya tarik tersendiri bagi pendukung Trump, yang terkadang mengapresiasi humor yang dianggap “berani” atau “jujur.”

Namun, bagi lainnya, ini adalah bukti dari masalah yang lebih dalam tentang bagaimana humor yang menyinggung dan merendahkan kerap digunakan untuk menghibur dan bahkan memecah belah.

Secara keseluruhan, peristiwa ini memperlihatkan bahwa candaan yang menyinggung dan menargetkan kelompok minoritas dapat berdampak besar pada opini publik, terutama dalam konteks politik.

Komunitas Latin dan Puerto Rico yang merasa tersakiti oleh komentar tersebut dapat berperan dalam mengubah peta suara, terutama di negara bagian kunci.

Hinchcliffe mungkin hanya mencoba menghibur penonton, tetapi dampaknya menunjukkan bahwa di dunia politik, setiap kata yang disampaikan di panggung dapat membawa konsekuensi yang serius.

(Mars)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *