BANDUNG,SEATIZENS.ID – Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana, atau akrab disapa Coach Justin, memaparkan alasan mengapa Indonesia “dikerjai” oleh wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf, yang memimpin pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Indonesia dan Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis lalu.
Pada laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C tersebut, kepemimpinan Al-Kaf menjadi sorotan setelah menambahkan lebih dari tiga menit dari waktu tambahan yang diumumkan wasit keempat, yaitu enam menit.
Akibatnya, Indonesia yang hampir meraih kemenangan dengan skor 2-1 harus puas berbagi poin setelah Bahrain berhasil mencetak gol penyeimbang pada menit ke-90+9, menghilangkan peluang kemenangan Indonesia.
Ada Agenda di Balik Keputusan Wasit?
Coach Justin menjelaskan bahwa keputusan FIFA untuk menambah jatah negara Asia di Piala Dunia menjadi 8+1 membuat beberapa negara Asia berusaha mempertahankan dominasi mereka.
“Negara-negara seperti Arab Saudi, Iran, Korea, dan Jepang sudah biasa lolos ke Piala Dunia dan sulit ‘dikerjai’. Tapi sekarang, mereka ingin jatah yang tersisa untuk negara mereka sendiri, jadi negara-negara yang baru bangkit atau berpotensi bersaing justru dirugikan,” ujar Justin dalam video yang diunggah di akun Instagram resminya, Jumat.
“Negara-negara dari Asia Tenggara dan Asia Timur tidak diinginkan di Piala Dunia. Mereka hanya ingin negara mereka yang lolos, selain lima atau enam negara yang sudah langganan,” tambahnya.
Coach Justin berharap PSSI yang dipimpin Erick Thohir melayangkan protes keras kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan FIFA terkait kepemimpinan wasit dalam pertandingan tersebut.
“Sepak bola memang tentang menang dan kalah, tapi kalau kalah dengan cara seperti ini, sangat tidak bisa diterima,” katanya. “Gue harap PSSI, lewat pak Erick Thohir, tanda tangan dan melakukan protes keras. Ini tidak bisa diterima.”
“Kita benar-benar dirampok. Enam menit waktu tambahan sudah berlebihan, lalu ditambah lagi tiga menit. Apa alasannya dari enam menit bisa bertambah 50%?” tutupnya.
Riwayat Perlakuan Tidak Adil terhadap Indonesia
Ini bukan pertama kalinya Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong merasakan kepemimpinan wasit yang tidak adil. Sebelumnya, pada Piala Asia U-23 2024 di Qatar, Shin juga dibuat geram oleh keputusan wasit saat Indonesia menghadapi tuan rumah.
Ketidakpuasannya juga berlanjut ketika Indonesia melawan Guinea pada playoff Olimpiade Paris 2024, di mana Shin menyuarakan kekecewaannya terkait kualitas wasit yang memimpin pertandingan.
BACA JUGA: Indonesia Tunjukkan Daya Juang Tinggi di Kualifikasi Piala Dunia
Atas kejadian ini, PSSI dikabarkan akan segera mengirimkan surat protes resmi kepada FIFA mengenai kepemimpinan wasit Ahmed Al-Kaf dalam pertandingan melawan Bahrain.
(Mars)
